Selasa, 20 April 2010

SELAMAT DATANG DI PARIWISATA KOTA BENGKULU

Letak geografis

Letak geografis sangat menentukan keberhasilan kebijakan pengembangan pariwisata. Daerah-daerah yang strategis, misalnya merupakan pusat bisnis, pusat budaya dll – akan lebih mudah dikembangkan industri pariwisata. Yoeti (2000) menyatakan bahwa daerah-daerah yang secara geografis terpencil merupakan kendala bagi pengembangan industri pariwisata meskipun daerah tersebut mempunyai alam dan iklim yang ideal.

Bengkulu, ditinjau dari sisi geografis merupakan daerah yang kurang strategis atau dengan kata lain terpencil. Posisi Bengkulu terletak di daerah yang bukan merupakan jalur lintas antar propinsi. Hal ini mengakibatkan, pendatang harus secara khusus datang ke Bengkulu. Selain itu, posisi pantai yang langsung berhadapan dengan Samudera Hindia ini menimbulkan ombak yang besar dan berbahaya bagi siapa saja yang ingin berwisata dengan berselancar atau mandi. Selain itu, di bagian timur Bengkulu dihadang oleh Bukit Barisan yang menyebabkan posisinya semakin terpencil dan sulit dijangjau melalui jalur darat. Sebagai akibatnya, Bengkulu bukanlah tujuan utama baik untuk perdagangan maupun untuk wisata.

BENTENG MARLBOROUGH

FORT Marlborough dibangun Perusahaan India Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Joseph Callet. Benteng ini menghadap Selatan dan memiliki luas 44.100 meter persegi. Bentuk benteng abad XVIII (1914) ini menyerupai kura-kura. Pintu utama dikelilingi parit luas dan tersambung dengan jembatan ke gerbang dalam. Menurut masyarakat sekitar, benteng ini memiliki pintu keluar bawah tanah.

Fort Marlborough adalah peninggalan terbesar Inggris terbesar di Indonesia. Benteng Marlborough sesungguhnya bukan sekadar benteng pertahanan militer, karena ia dibangun demi kepentingan perdagangan; penjamin kelancaran suplai lada bagi perusahaan dagang Inggris, East India Company, serta pengawasan jalur pelayaran dagang melalui Selat Sunda. Benteng berperan ganda: markas pertahanan militer sekaligus kantor pusat perdagangan dan pemerintahan Inggris.

Bengkulu merupakan ibu kota wilayah presidensi (kumpulan wilayah residen) Inggris di pesisir barat Sumatera. Wilayah itu dikendalikan dari Benteng Marlborough. Inggris sebelumnya juga membangun benteng serupa dengan fungsi dan peran lebih besar di Madras, India, yaitu Fort St George. Dari Madras inilah, East India Company mengembangkan pengaruh ke Asia Pasifik, termasuk Bengkulu.

Fort Marlborough dihuni oleh pegawai sipil dan tentara Inggris. Dalam catatan British Library, Oriental and India Office Collections tahun 1792 terdapat 90 pegawai sipil dan militer tinggal dan bekerja dalam Benteng Marlborough. Para petinggi atau perwira senior tinggal dalam lingkungan benteng bersama keluarga. Benteng ini menyerupai hunian dalam kota kecil dengan tembok tebal. Seperti layaknya kehidupan bermasyarakat, catatan-catatan menyangkut perkawinan, pembaptisan, dan kematian "penduduk" benteng ini pun masih dapat tersimpan.

Desain tata ruang Benteng Marlborough mencerminkan keragaman aktivitas masyarakat. Kompleks bangunan ini 44.100,5 meter persegi, tetapi total bangunan dalam benteng hanya sekitar 20 persen. Bagian benteng selebihnya berfungsi sebagai ruang terbuka. Bangunan fisik Benteng Marlborough sangat kokoh, antara lain terbukti ketika gempa bumi berkekuatan 7,3 skala Richter meluluhlantakkan ribuan bangunan gedung dan permukiman Bengkulu tahun 2000 maupun gempa bumi dengan 7,9 skala Richter, benteng ini tak mengalami kerusakan berarti. Padahal, konstruksi benteng ini tidak menggunakan beton bertulang.

Desain dasar Benteng Marlborough berbentuk segi empat. Desain ini menyerupai kura-kura, ditandai dengan empat bagian bangunan menyudut seperti kaki, serta satu kelompok bangunan menyerupai bagian kepala kura-kura. Bagian atas bangunan ini tersambung melingkar menjadi pelataran penempatan meriam, sekaligus mempermudah mobilitas perpindahan meriam. Ciri lain benteng pertahanan ini adalah dua lapis dinding pertahanan, sehingga ketika dinding terdepan bisa ditembus lawan, pasukan bisa segera mundur dan melakukan pertahanan dari dinding kedua.

Pembangunan benteng tahap pertama selesai 1718 dengan gerbang utama benteng di sisi barat. Bagian bangunan menyerupai kepala kura-kura kemudian ditambahkan pada 1783. Dengan penambahan ini sistem pertahanan gerbang benteng menjadi berlapis. Kekokohan benteng tergambar dari ketebalan dinding bagian luar setinggi 8,65 meter dan ketebalan tiga meter. Sementara tebal dinding dalam sekitar 1,8 meter. Bahan bangunan antara lain batu karang, batu kali, dan bata dengan perekat campuran kapur, pasir, dan semen merah.

Untuk memasuki benteng dari gerbang utama, kita harus melewati dua jembatan yang menyeberangi parit-parit kering. Parit itu berkedalaman sekitar 1,8 meter dengan lebar 3,6 meter. Jembatan-jembatan kayu di atas parit kering itu aslinya tidak pernah permanen agar dapat diangkat dalam menghambat gerak musuh. Selepas gerbang pertama, kita akan menyusuri lorong pendek dengan langit-langit melengkung. Empat buah batu nisan besar tertempel pada salah satu sisi bangunan lengkung ini. Batu-batu nisan ini merupakan tugu peringatan kematian sejumlah petinggi benteng, antara lain Deputi Gubernur Inggris Richard Watts—meninggal pada 1705. Meskipun tugu peringatan berbahasa Inggris itu tertulis dalam huruf bergaya kuno, tetapi sebagian besar masih terbaca dengan jelas.

Keluar dari bangunan lengkung selepas pintu masuk ini, kita akan menyusuri alur jalan pada ruang terbuka menuju jembatan kedua. Di sisi selatan jalan itu berjajar tiga buah makam, satu di antaranya makam Residen Thomas Parr—terbunuh Desember 1807. Adanya pemakaman itu menunjukkan fungsi benteng menampung seluruh aktivitas penghuni sejak lahir hingga meninggal. Melalui jembatan kedua berketinggian 3,25 meter dari dasar parit di bawahnya, sampailah pada pintu gerbang yang dikenal sebagai the great gate (gerbang utama). Daun pintu kayu pada gerbang kedua ini masih utuh meskipun sudah berumur hampir 300 tahun. Daun pintu ini memakai jenis kayu kapur konon berasal dari Kalimantan.

Tiga ruangan kita jumpai di sebelah kiri begitu melewati the great gate dulu difungsikan sebagai kediaman para perwira. Ruangan-ruangan ini pada 1873 difngsikan sebagai gudang senjata. Ruang pertama menyerupai lorong sepanjang 13,5 meter dengan lebar sekitar lima meter. Di dalamnya terdapat tiga "anak ruangan" berukuran sekitar 1,5 meter x 4,5 meter. Ruang ini seakan menyerupai lemari beton tebal. Di ujung lorong terdapat pintu turun menuju ke ruang bawah bangunan benteng. Gelap dan lembab pada ruang-ruang bawah memberi kesan penyusuran bagian benteng ini berbau petualangan. Ruang bawah ini disebutkan berfungsi sebagai tempat penyimpanan harta.

Pada sisi lain gerbang masuk, kita akan menemui ruangan dengan funsi ruang jaga utama maupun ruang penjaga benteng yang tidak sedang bertugas. Di bagian dalam, terdapat dua ruang tahanan militer. Pada salah satu bagian dinding ruang tahanan itu terlihat lukisan arang dan catatan dalam bahasa Belanda kuno. Tulisan diperkirakan buatan tahanan dalam benteng.

Di sepanjang sayap selatan Benteng Marlborough terdapat deretan ruangan barak tidur. Masing-masing ruang memiliki satu pintu menghadap ke halaman dalam benteng. Meskipun terbuat dari jeruji besi, pintu-pintu ini berdesain lengkung dan terkesan cantik. Desain lengkung juga terlihat pada bagian langit-langit ruangan. Kompleks perkantoran terdapat di sayap utara benteng. Sebelum tahun 1780-an, sisi utara benteng ini difungsikan menjadi ruang keluarga pejabat sipil senior serta tempat tinggal perwira lajang. Sementara gudang dan kediaman gubernur terdapat di bagian barat.

Pada zamannya, benteng ini dikelola oleh dewan pimpinan terdiri dari deputi gubernur sebagai kepala wilayah pendudukan, komandan benteng sebagai pemimpin militer, dibantu oleh dua pejabat. Pejabat tinggi lainnya adalah semacam kepala perdagangan (senior merchant). Pada 1792, tercatat 18 atase perdagangan berkantor di Fort Marlborough. Beberapa kepala perdagangan ini juga menjabat sebagai kepala wilayah atau residen sejumlah kawasan sepanjang pesisir barat Sumatera, antara lain Manna, Lais, Natal, Tapanuli, dan Krui. Pada 1792 tercatat sembilan orang juru tulis bekerja dan tinggal dalam benteng. Teknisi, petugas kesehatan, pemain organ, hingga tukang kayu pun menghuni benteng ini.

Di tengah benteng, terhampar halaman dalam berumput hijau dengan beberapa pepohonan teduh. Halaman dalam cukup luas ini berfungsi bagi beragam kegiatan militer pada masa itu, misalnya upacara dan latihan keterampilan. Di lapangan ini pula dibacakan keputusan pengadilan dan kesaksian eksekusi militer. Sementara bagian halaman teduh oleh pepohonan dengan pemandangan laut lepas, menjadi tempat bersantai. Jalan setapak menghubungkan gerbang utama bagian selatan dengan gerbang utara terdapat di tengah halaman. Pintu gerbang sisi utara ini pun disambungkan dengan jembatan kayu ke luar lingkungan benteng.

Dari atas dinding benteng atau bastion, teramati hamparan laut lepas. Untuk menaikkan meriam pada posisi tembak di bastion, dibangunlah beberapa bidang miring dari susunan bata di sudut-sudut benteng ini. Di bastion, kita juga dapat mengamati saluran etalase ruangan-ruangan seperti cerobong. Mulut cerobong itu diberi payung kerucut terbuat dari seng sehingga udara dapat bersirkulasi, namun terlindung dari curahan air. Menjelajahi benteng ini tidak akan lengkap tanpa menyusuri lorong-lorong di bawahnya. Lorong-lorong bawah tanah sempit dan gelap ini konon merupakan tempat penyimpanan senjata. Juga terdapat lorong bawah tanah yang menyambungkan benteng dengan jalan keluar tanpa melewati pintu-pintu gerbang.

BUNGA RAFLESIA

Sebagai anak yang debesarkan di Bengkulu tentu saja kedua bunga tersebut tidak lagi asing bagi saya. Ketika saya merantau di pulau jawa, saya cukup terkejut mendapatkan kenyataan bahwa bunga rafflesia sering dikacaukan dengan bunga bangkai. Kedua bunga ini sering kali disamakan atau malah tertukar. Bahkan saya mendapati tulisan di sebuah harian nasional terkemuka beberapa hari yang lalu, menyebutkan bunga bangkai yang sedang mekar di sebuah TN sebagai bunga rafflesia.


Pantai panjang bengkulu adalah objek wisata yang sangat eksotis karena hamparan pasir putihnya yang masih alami dapat membuka inspirasi akan kebesaran yang maha kuasa. Pantai ini tepatnya berada disebelah barat Kota Bengkulu. Untuk mencapai lokasi yang hanya berjarak 1.5 km dari pusat kota ini dapat ditempuh dengan naik Sado atau Delman yang merupakan angkutan tradisionil yang ada di Kota Bengkulu.

Sambil menyelusuri pantai kita dapat menikmati matahari terbenam (Sunset) pada sore harinya.
Disekitar kawasan pantai dengan mudah ditemui banyak penginapan dengan tarif yang relatif dapat terjangkau. Di sepanjang pantai juga kita dapat menikmati pangan khas bengkulu.




Makanan Khas Rejang Lebong

Profil Suku Rejang

Suku Rejang adalah salah satu suku tertua di pulau Sumatra selain suku bangsa Melayu.Suku Rejang menempati daerah Lebong,Rejang Lebong,Kepahiang,Bengkulu Utara dan sebagian menyebar ke wilayah Sumatera Selatan.Bila kita lihat dari dialek bahasa yang dig

unakan, sangat jelas perbedaan antara bahasa Melayu dan bahasa daerah di Sumatra lainnya dengan bahasa Rejang. Suku Rejang menempati Bengkulu Utara, Lebong dan di kabupaten Rejang Lebong.Suku ini merupakan terbesar di provinsi Bengkulu Jika mengacu pada sistem kelembagaan lokal atau local community masyarakat adat yang ada di Kabupaten Lebong adalah komunitas kampung yang di sebut dengan dengan istilah lokal Kutai atau Dusun yang b erdiri sendiri yang merupakan kesatuan kekeluargaan yang timbul dari sistem unilateral deng an sistem garis keturunan yang patrilineal dan dengan cara perkawinan yang eksogami, aplikasi sistem lokal ini kemudian di terjemahkan dengan sistem kelembagaan Marga, sebuah sistem adopsi dari sistem pemerintahan Kesultanan Pelembang. Ada beberapa k esatuan kekeluargaan yang relatif masih tegas asal usul, wilayah tata aturan lokal di Kabupaten Lebong masing-masing kekeluargaan tersebut kemudian di sebut dengan Marga. John Marsden, Residen Inggris di Lais (1775-1779) menceritakan tentang adanya empat Petulai Rejang diantaranya Jekalang (Joorcalang), Selupuak (Selopoo), Manai (Beremani), Tubey (Tubay) di sisi lai n Dr. J.W. Van Royen dalam Laporannya “adat-Federatie in de Residentie’s Bengkoelen en Palembang” menyat akan bahwa Marga-Marga tersebut merupakan kesatuan

Lema Makanan Khas Suku Rejang



Lema adalah sebuah nama makanan khas Rejang. Komposisinya terd iri dari rebung yang dicincan g-cincang dan dicampur ikan air tawar seperti ikan mujair, sepa t, m a upun ikan-ikan kecil yang hidup di air tawa r. Setelah cincangan rebung yang dicampur dengan ikan ters ebut diaduk-aduk, maka adonan tersebut disimpan ke dalam wadah yang dila pisi dengan daun pisang d an ditutup rapat-rapat. Proses pengeraman ini bisanya minimal membutuhkan waktu tiga hari. Setelah itu, baru ado nan tadi dapat dijadikan gulai sebagai lau k yang dimakan dengan nasi.


Lema itu sendiri dimasak dengan cara yang tid ak berbeda dengan tempoyak. Lema beraroma agak tidak sedap baunya. Itu merupakan efek dari pembusukan dari ikan yang d icampur dengan rebung. Meskipun baunya yang tidak sedap, tapi banyak yang menyukainya. Keunikan dari aroma dan cita rasa yang dihasilkan lema, menjadikan makanan ini bukan sekedar disukai suku bangsa Rejan g. Lema lebih nikmat bila dimasak dengan campuran santan dan ditambahkan deng an ikan air tawar maupun ikan laut. Pada umumnya, lema dimasak dengan ditambah dengan ikan mas, tongkol, maupun ikan yang biasa dikonsumsi manusia pad a umumnya. Mengenai cita rasa yang dihasilka n lema, makanan ini termasuk dari selera kh as Sumatera. Le ma memiliki rasa asam dan pedas, serta aroma yang unik tapi gurih setelah dimasak. Setelah masak,

lema biasanya dimakan sebagai lauk. Lema lebih nikmat dimakan dengan ditemani lalapan seperti kabau, jering, atau petai.

Lema j uga telah menjadi komoditi ekspor ke Jepang, meskipun banyak juga suku bangsa Rejang yang tidak mengetahui hal itu. Lema dikemas secara modern ke dalam kaleng. Kemasannya tidak berbeda dengan kemasan kornet ataupun sarden yang biasa dijual di warung maupu n toko-toko manisan modern lainnya. Lema telah dijadikan makanan pengganti dari tra d

isi orang Jepang yang biasa memakan ikan mentah yang telah terbukti penyebab penyakit Mina mata di Jepang. Rasa lema yang sesuai dengan selera Jepang, menjadikan lema makanan favorit yang dikenal secara internasional di Jepang. Mengenai asal-usul lema, secara kentara tidak dipublikasikan bahwa makanan tersebut asal mulanya dari karya salah satu suku ba ngsa di Indonesia.

SELAMAT MENCOBA MASAKAN INI FRIENDS

Biznis TupperWare

Peluang usaha

Lihatlah lebih dekat, ini adalah bisnis yang penuh kesenangan tapi memberikan penghasilan yang tak terduga….

Banyak cara untuk memulai bisnis sampingan yang sesuai bagi Anda, para ibu rumah tangga, salah satu diantaranya adalah menjadi dealer/distributor suatu produk barang tertentu. Berbicara mengenai kebutuhan rumah tangga, pasti tidak akan lepas dari wadah atau tempat-tempat penyimpanan makanan. Salah satu produk yang mampu mengakomodasi hal tersebut dengan baik adalah Tupperware. Tupperware merupakan perusahaan internasional yang berpusat di Orlando, Florida Amerika Serikat, didirikan oleh Mr. Earl Tupper, seorang ahli kimia dari Amerika Serikat, pada tahun 1938. Produk-produk Tupperware memiliki kelebihan utama pada Seal atau tutupnya yang cukup rapat, desainnya yang catchy, bahannya yang ramah lingkungan mengikuti standar FDA (Food and Drugs Administration) serta adanya garansi seumur hidup (Life Time Waranty). Dengan spesifikasi tersebut, Tupperware memiliki pangsa pasar tersendiri, terutama di kalangan ibu-ibu rumah tangga, anak-anak serta wanita karir. Dengan begitu Anda, para ibu rumah tangga, dapat memiliki penghasilan sampingan yang menjanjikan dari lingkungan komunitas Anda. Bagaimana memulainya? Berapa modal yang harus Anda keluarkan? berikut ini adalah Tips sukses memulai Bisnis tanpa modal tersebut:

1. Menjadi Member. Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menjadi member Tupperware. Dengan menjadi member Anda memiliki banyak keuntungan, diantaranya adalah update info produk terbaru, bonus penjualan, discount spesial serta kemungkinan jenjang karir. Yang perlu anda lakukan hanyalah mendaftarkan diri pada distributor atau dealer tupperware yang ada di regional Anda, misalnya untuk daerah Yogyakarta Anda bisa menghubungi tupperware.jogja@yahoo.com, kemudian Anda cukup menyelenggarakan Announcement Party dengan penjualan mencapai senilai Rp. 750.000,- maka Anda akan mendapatkan Kit Bag untuk memulai usaha Anda secara gratis. Cukup mudah bukan? Mengapa harus dibedakan per regional? Karena hal ini akan memudahkan Anda dalam mendistribusikan barang sehingga Anda tidak perlu bingung dengan ongkos kirim barang yang tentunya akan memangkas keuntungan Anda nantinya.

2. Memahami Produk. Sebagai seorang dealer, sangat disarankan untuk mempelakajri dan memahami produk yang Anda tawarkan, termasuk jenis dan harganya, serta mekanisme penggunaan dan perawatannya. Anda juga perlu memahami bahwa Anda, sebagai dealer akan memberikan garansi kerusakan produk seumur hidup kepada customer (tupperware lifetime waranty) kecuali untuk kerusakan-kerusakan yang disebabkan karena kesalahan pemeliharaan seperti pecah karena pukulan, bekas gigitan, tersayat pisau, melengkung karena panas. Hal ini akan menguntungkan customer Anda.

3. Direct Selling. Anda bisa memulainya dari lingkungan terdekat Anda, seperti saudara, teman dan tetangga. Anda bisa terlebih dahulu call atau sms mereka untuk membuat janji pertemuan, bawahlah serta katalog dan barang produk tupperware ketika berkunjung.

3. Melakukan Tupperware Home Party. Tupperware Home Party merupakan salah satu cara yang disediakan Tupperawe untuk memudahkan Anda menjual produk Anda yaitu melalui penjualan dengan cara peragaan dari rumah-ke-rumah. Anda cukup menyampaikan undangan kepada kolega-kolega Anda untuk datang pada acara tersebut di rumah Anda. Cara ini sangat efektif. Metode ini pertama diperkenalkan oleh seorang wanita bernama Brownie Wise pada tahun 1951. Sehingga sejak saat itu, Tupperware secara resmi menarik semua produknya dari toko dan hanya dijual melalui sistem home party.

4. Melakukan Home Party ‘Nyonya Rumah’. Metode ini merupakan pengembangan dari Tupperware home Party. Dengan metode ini, Anda memberikan kesempatan pada kolega Anda untuk menjadi tuan rumah penyelenggara Tupperware Home Party, di mana tuan rumah akan memperoleh keuntungan berupa Party Gift.

5. Money Management. Inilah yang dimaksud bisnis tanpa modal. Karena pada bisnis tupperware ini, selain Anda tidak dikenakan biaya pendaftaran member, pembayaran barang Anda kepada distributor pun dapat Anda lakukan setelah customer melakukan pembayaran (setelah barang Anda laku). Tempatkan uang pribadi dengan uang hasil bisnis tupperware secara terpisah. Simpan semua pembayaran pada accounts khusus untuk tupperware.

Tanpa biaya besar, tanpa modal uang tunai..!! Sales force Tupperware mendapatkan gaji dari penjualan pada saat mereka pergi untuk Party. Anda bisa memulai dengan:

  1. Selenggarakan 1 party dalam minggu pertama dengan penjualan minimal Rp. 750.000,- anda akan menerima Kit bag, alat-alat penjualan dan produk Tupperware, GRATIS!. Anda sudah resmi menjadi dealer aktif Tupperware
  2. Selanjutnya selenggarakan Party secara rutin, maka 30% dari setiap penjualan yang terjadi langsung menjadi milik Anda.

Jenjang Karir Business Tupperware

Tamu –> Nyonya Rumah –> Dealer –> Team Captain –> Manager –> Distributor


Pariwisata Kota Curup




SELAMAT DATANG DIPRIWISATA KOTA CURUP

Curup Kota Idaman. itulah yang menjadi selogan kota curup. kota curup bukan hanya kaya akanwisata, tetapi juga kaya akan hasil perkebunan salah satunya adalah kopi. curup merupakanpenghasil kopi terbesar, namun tidak tahu kenapa curup tidak dikenal dengan khalayak rmaisebagai penghasil kopi.


Bukit kaba, adalah salah satu gunung berapi aktif yang menjadi
tujuan para pecinta alam. karenatipe goegrafinya yang sangat unik. disana kita bisa melihat keluarnya lahar dengan jarak hanyabeberapa meter. disana juga ada kawah yang airnya sering
berubah-ubah warna. akses jalannyajuga ukup menantang.

danau mas, adalah danau yang sangat dekat dengan pemukiman warga, jadi untuk kesananyaakan sangat mudah


.suban air panas, salah satu obyek wisata yang cukup langka, karena disana ada pemandian air panas, wisata air terjun, akses jalan kesana pun sudah cukup bagus, hanya membutuhkan waktumenit dari jalan utama.


Senin, 19 April 2010

BIODATA YENI HERLINA

My Biodata

Nama : Yeni Herlina

Nim : 0861142 E

M.K / Semester : E-Bisniz / 4 (empat)


Prodi/Jurusan : D3 Manajemen Imformatika


Agama : Islam


Alamat : Jl.Di.Panjaitan Rt.4/Rw.4 Kelurahan Tl.Benih Gg Batu Retno No 77
Curup